Smile - Pixabay | Sadutu-sabhori.com |
Setiap orang memiliki pengalaman-pengalaman pahit dalam menjalani hidup. Terkadang ada yang berbagi apa yang dirasakan dengan orang lain yang ada di sekitarnya, namun banyak yang menyimpan apa yang dirasakan dalam hati tanpa ada yang mengetahuinya.
Pengalaman pahit yang dialami merupakan luka yang membuat hidup seseorang bisa kehilangan damai sejahtera dan ketenangan dalam hidup. Kepahitan menghilangkan semangat untuk hidup yang lebih baik.
Apa Itu Kepahitan ?
Kapahitan adalah hal buruk yang merusak hubungan kita dengan orang lain karena suasana hati yang membuat kita tidak menerima satu keadaan dan merasa tersakiti, sehingga berakibat tidak mempercayai orang lain.
Kepahitan adalah hal yang bisa dialami oleh siapapun, sehingga kita perlu tahu bagaimana cara merubahnya menjadi berkat, agar tidak terus berakar dalam hati dan merenggut kebahagiaan kita.
Pengalaman-pengalaman pahit yang dialami seseorang bisa menjadi luka yang semakin dalam jika dibiarkan mengakar dalam hati tanpa ada penyelesaian. Namun luka yang dialami bisa menjadi obat yang manjur jika kita tahu apa yang harus dilakukan.
Bagaimana Menghadapi Kepahitan ?
Meneladani apa yang dilakukan Yusuf kepada saudara-saudaranya adalah hal yang perlu bagi setiap orang Kristen. Yusuf melakukan hal yang sangat berat yaitu memberikan pengampunan kepada saudara-saudaranya yang sudah membuat hatinya luka.
Sehingga apa yang dilakukan Yusuf merupakan contoh yang perlu diikuti oleh orang Kristen saat ini. Bisa dibaca dalam Kejadian 50 : 15 - 22.
Ketika Yakub ayah mereka meninggal, saudara-saudaranya mengira Yusuf akan dendam kepada mereka atas apa yang sudah mereka pernah lakukan, yaitu membuangnya kedalam sumur. Sehingga ketika ia menerima pesan dari saudara-saudaranya, Yusuf tetap memiliki sikap mengampuni walaupun mereka sudah berbuat jahat kepadanya.
Yusuf akhirnya mengampuni saudara-saudaranya dan tidak lagi menyimpan dendam dan amarah, Ia menangis dan timbul belas kasihan dalam hatinya. Padahal sebagai seorang yang berkuasa di Mesir, ia bisa saja melakukan apapun kepada saudara-saudaranya sebagai pembalasan.
Bagaimana Mengubah Kepahitan Dan Dendam ?
Yusuf sangat menyadari akan pengampunan yang harus dilakukan karena pembalasan dan menghakimi bukan haknya. Hanya Allah yang pantas menghakimi, dengan berkata "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah ?" yang berarti ia tidak mungkin membalas kejahatan dengan kejahatan.
Dengan hati yang penuh dengan pengampunan ia memilih untuk melindungi dan memberikan ketenangan kepada saudara-saudaranya yang saat itu dalam ketakutan yang hebat karena kesalahan yang sudah mereka lakukan. Baca dalam Roma 12 : 1
Sebagai manusia yang terbatas dan tidak sempurna, mungkin tidak bisa dipungkiri bahwa banyak hal yang kita simpan dalam hati yang menjadikan hidup berada dalam kepahitan dan merampas kebahagiaan kita setiap hari.
Mungkin kita memiliki sakit hati dan dendam kepada seseorang yang sudah membuat kita terluka dan belum terselesaikan sampai hari ini, sehingga itu terus menjadi kepahitan dalam hidup.
Apa Keputusan Besar Saat Mengalami Kepahitan ?
Mulailah saat teduh dan renungkan dengan sungguh-sungguh, ambil keputusan penting hari ini untuk mengampuni mereka yang sudah menyakiti kita. Itu adalah tindakan besar yang sulit dilakukan oleh banyak orang, namun jika dilakukan maka kebahagiaan pasti kita akan mengikuti.
Mengampuni adalah hal terbesar yang perlu dilakukan untuk mengubah luka atau kepahitan dalam hidup menjadi berkat yang besar, walaupun itu hal yang berat.
Tidak ada orang yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Mungkin hari ini orang mengharapkan pengampunan dari kita karena mereka menyakiti kita. Namun, satu ketika bisa saja kita juga beharap ada pengampunan dari orang lain atas tindakan kita.
Lihat Juga Bacaan Tentang :
Belajarlah dari Tuhan Yesus yang mengampuni manusia tanpa melihat berapa besar kesalahan yang sudah diperbuat. Juga Yusuf yang mengampuni saudara-saudaranya walaupun sudah berbuat jahat kepadanya.
Pengampunan akan membuat kita hidup dalam damai senantiasa. Tanpa pengampunan maka kita akan tetap berada dalam kepahitan yang tidak kunjung berakhir. Jangan biarkan kepahitan merampas damai sejahtera dalam hati kita hari ini Amsal 17 : 22.
Jika anda diberkati dengan artikel ini, silahkan bagikan melalui whatsapp, telegram, facebook, twitter dan media sosial lainnya kepada orang-orang yang anda kasihi agar mereka juga diberkati dan mendapat inspirasi baru. Tekan pada Tombol Subscribe dibawah ini untuk mendapatkan update terbaru dari Blog Ini. Terimakasih
Posting Komentar